Kamis, 03 Juli 2014

MEMILIH JUDUL SKRIPSI

NAMA: QISTHI NUR HIDAYAH
NIM: 133311005
KELAS: KI 2A
DOSEN PENGAMPU: M. RIKZA CHAMAMI, MSI
TUGAS: MEMILIH SALAH SATU JUDUL SKRIPSI DARI 3 JUDUL YANG ADA
Di Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan saya menemukan 3 judul skripsi, yaitu:
1. JUDUL SRIPSI: Manajemen Pendidikan Islam Non Formal (studi pada pengajian ahad pagi bersama (PAPB) Pedurungan Semarang)
PENULIS : M. Khoirul Anam
NIM : 06331104
TAHUN : 2011

2. JUDUL SKRIPSI : Peran Kepala Madrasah Dalam Manajemen Pendidikan Islam
PENULIS : Marohah
NIM : 073111570
TAHUN : 2009 

3. JUDUL SKRIPSI : Strategi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Di SDI Hidayatullah Semarang
PENULIS : Azimatul Ulya
NIM : 63311037
TAHUN : 2010

Dari ketiga judul di atas, saya lebih tertarik pada judul skripsi yang pertama yaituManajemen Pendidikan Islam Non Formal (studi pada pengajian ahad pagi bersama (PAPB) Pedurungan Semarang)”. saya tertarik pada judul tersebut karena dengan adanya manajemen pendidikan non formal, maka pendidikan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta tidak akan tertinggal jauh dengan pendidikan formal. Setidaknya dengan adanya manajemen dalam pendidikan non formal dapat mengimbangi pendidikan yang formal terutama pendidikan Islam seperti pengajian.
Dari judul yang semula, saya akan menggantinya dengan judul “Manajemen Pendidikan Non Formal (studi pengajian ahad pagi bersama (PAPB) Magelang”.
1.      LATAR BELAKANG
Manajemen adalah suatu hal penting yang menyentuh, mempengaruhi dan merasuki seluruh aspek kehidupan. Dengan manajemen manusia mampu mengenali kemampuan, kelebihan, dan kekurangannya. Manajemen juga menunjukkan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Manajemen dapat mengurangi hambatan-hambatan dalam rangka pencapaian suatu pekerjaan.
Manajemen sebagai pengendalian suatu usaha yaitu proses penggerakan serta bimbingan pengendalian semua sumber daya manusia dan sumber materiil dalam kegiatan pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian manajemen memungkinkan terjadinya perpaduan dari semua usaha dan kegiatan. Tujuan organisasi menciptakan kerjasama yang baik demi kelancaran efktifitas kerja.
Pentingnya suatu manajemen disebabkan manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan. Manajemen mengakibatkan pencapaian tujuan secara teratur. Manajemen dibutuhkan oleh setiap kerjasama sekelompok orang dalam pembagian kerja tugas dan tanggung jawab.
Sedangkan dalam pendidikan Islam, manajemen pendidikan juga sangat diperlukan. Apalagi Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu membina umatnya untuk senantiasa melakukan kegiatan dakwah, walaupun itu hanya satu ayat. Kegiatan dakwah tersebut biasanya terlaksana di masjid-masjid. Karena sekarang perkembangan teknologi sudah sangat maju, maka kurang efktif dan efisien jika hanya berdakwah di masjid-masjid. Dakwah jugadapat dilakukan di sosial media sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Pendidikan non formal yang banyak ditemukan dalam masyarakat, adalah pengajian. Pengajian yang dilakukan itu kebanyakan diikuti oleh orang dewasa apalagi yang sudah lanjut usia. Dan hanya sedikit anak kecil dan remaja. Sebenarnya dengan diadakannya pengajian itu dapat menambah wawasan seseorang tentang pendidikan Islam. Juga dapat memperkuat iman dan ketakwaan seseorang serta dapat memberikan nasehat kepada orang yang membutuhkan utuk memperoleh kebenaran, sehingga memproleh ridho Allah SWT.
Sedangkan di daerah Magelang pengajian-pengajian tersebut masih kurang dinamis dan belum menyeluruh ke semua kalangan. Serta manajemen pendidikn Islam nya juga masih kurang memadai. Maka dari itu, saya tertarik untuk mengambil judul skripsi ini karena kurangnya pengetahuan Islam dalam masyarakat tersebut serta pentingnya manajemen pendidikan dalam pendidikan Islam.

2.      RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, dapat diambil beberapa rumusan masalah antara lain :
1.      Bagaimana manajemen kegiatan dalam Pengajian Ahad Pagi Bersama (PAPB) di Magelang?
2.      Apa yang harus dilakukan untuk dapat mengembangkan minat masyarakat Magelang terhadap pendidikan Islam?
3.      Apa saja fakor-faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam pelaksanaan pengajian tersebut?


REVIEW BOOK

Nama: Qisthi Nur Hidayah
Kelas: KI 2A
NIM: 133311005
Tugas: REVIEW BOOK
Dosen Pengampu: M. Rikza Camami, M.Si.

ISLAM DI TENGAH ARUS MODERNISASI (Pembaharuan dalam ranah Pendidikan Islam)
Judul buku        : Neomodernisme (Telaah Pemikiran Fazlur Rahman)
Penulis             : M. Rikza Chamami, M.Si.
Editor              : Abu Rokhmad
Penerbit           : Walisongo Press
Tahun Terbit    : Juli, 2010
ISBN               : 978-602-97346-6-9
Tebal               : 15x21cm
Penulis buku ini bernama M. Rikza Chamami, kelahiran 20 Maret 1980 di Krandon kota Kudus, yang terlahir dari pasangan Chamami Tholchah dan Masfiyah. Latar belakang pendidikan beliau dimulai dari TK dan SD di Nawa Kartika kota Kudus. Beliau kembali menjadi siswa MI kelas 5 di Madrasah Qudsiyyah Kauman Kudus setelah tamat SD. Setelah tamat dari MI, beliau melanjutkan pendidikannya di MTs dan MA pada almamater yang sama, selain pendidikan formal, beliau juga menempuh pendidikan non-formalnya di Madrasah Mu’awanatul Muslimin Kudus, pondok Pesantren Darunnajah Jrakah Tugu Semarang dan kursus Bahasa Inggris di LBPP LIA.
Beliau menempuh program S.1 di IAIN Walisongo jurusan Kependidikan Islam (KI) sekarang berubah nama menjadi Manajemen Pendidikan Islam dan Program Minor Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Beliau dapat menyelesaikan S.1 dengan predikat lulusan terabik di jurusan Kependidikan Islam dan skripsi yang beliau susun dengan tebal halaman 260 tersebut juga mendapat penghargaan sebagai Skripsi Terbaik dalam Pulsit Award.
Kemudian beliau melanjutkan S.2 di almamater yang sama, dan dalam waktu 2 tahun beliau berhasil menyandang gelar Master Studi Islam dengan predikat cumlaude dan kembali di nobatkan sebagai mahasiswa terbaik S.2 Program Studi Pendidikan Islam. Beliau saat ini aktif sebagai Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Kegiatan ilmiah dalam bentuk karya tulis selalu aktif dilakukannya. Sebelum menjadi dosen, beliau sudah aktif menulis di beberapa media, seperti: Suara Merdeka, Radar Kudus, Solo Pos, Wawasan, Barometer, Koran SINDO, Majalah Edukasi, Majalah Al Mihrab, Majalah Ma’arif dan jurnal-jurnal ilmiah. 
Buku ilmiah yang dihasilkan antara lain: demi IPNU (Aneka Ilmu Semarang, 2003), Mengendalikan “Syahwat Politik” Kiai NU (Aneka Ilmu Semarang, 2004), Pendidikan Kaum Sarungan (IPNU Press, 2009), Pendidikan Neomodernisme: Telaah Pemikiran Fazlur Rahman (Rasail Semarang, 2010), Inspirasi Spirit Isra Mi`raj Rasulullah SAW (Mubarok Press Kudus, 2011), Studi Islam Kontemporer (Pustaka Rizki Putra, 2012), Kyai Tanpa Pesantren: Potret Kyai Kudus (Gama Media, 2013) dan Pendidikan Sufistik: Mengungkap Tarekat Guru-Murid (Pustaka Rizki Putra, 2013). Buku-buku ilmiah yang pernah ia edit antara lain: Mengatur Media Penyiaran: Problem dan Dinamika (Editor, KPID Press: 2006), Guru Besar Bicara: Mengembangkan Keilmuan Pendidikan Islam (Editor, Rasail Semarang, 2010) dan Peningkatan Integritas Birokrasi: Arah Baru Disiplin Pegawai (karya Prof. Abdurrahman Masu’ud, Ph.D, Puslitbang Kemenag RI, 2012).
            Saya mengambil judul Pendidikan Neomodernisme: Telaah Pemikiran Fazlur Rahman (Walisongo Pres, 2010), sebagai buku yang akan saya review. Salah satu buku ilmiah karya M. Rikza Chamami yang merupakan skripsinya untuk memperoleh gelar S.1 di IAIN Walisongo Semarang. Sebuah buku hasil telaah dari pemikiran Fazlur Rahman sebagai Bapak Neomodernisme Islam, karena beliau merupakan pencetus gagasan neomodernisme ini, beliau yang memiliki kepedulian sangat tinggi terhadap pembaharuan di sektor pendidikan.
Fazlur Rahman (1919-1988) yang dilahirkan dikeluarga yang menganut madzhab Hanafi, salah satu madzhab sunni yang mempunyai watak liberal dengan mengandalkan peran akal dan berada di keluarga yang sangat menghargai sistem pendidikan modern , juga turut mempengaruhi pemikiran beliau tentang perlunya pembaharuan pendidikan Islam dan bahkan menjadi fokus utama yang harus dilakukan, karena Islam mengalami problem yang berkepanjangan yakni adanya stagnasi atau kebekuan. Yang ditengarai karena adanya pendapat tokoh agama yang menentang sains an-sich dan filsafat sehingga menolak sains-sains rasional, serta menonjolnya retorika, kefasihan berbahasa, dan teologi yang semakin merugikan kualitas ilmu pengetahuan pada abad pertengahan.
Buku ini menyajikan bagaimana neomodernisme muncul sebagai gerakan keempat pembaharuan Islam yang dipromotori oleh tokoh Fazlur Rahman. Yang tidak lupa penulis juga menjelaskan ketiga gerakan sebelumnya secara jelas, sebagai gambaran untuk bekal pembaca dalam memahami neomodernisme itu sendiri. Kekurangan, dalam penyajiannya penulis banyak menggunakan istilah asing, sehingga menjadikan pemahaman masih dalam perkiraan atau belum benar-benar jelas, dan bahkan ada kalimat asing yang tidak diterjemahkan, sehingga membuat pembaca kurang paham. Tetapi di sisi lain penulis juga membuat fotenote yang memberi pengetahuan lebih bagi pembaca.
Saya mulai tertarik ketika masuk pada bab ketiga, di sini penulis menjelaskan bagaimana perjalanan sang promotor gerakan neomodernisme, bagaimana beliau menghadapi tekanan dari para ulama fundamentalis Pakistan yang merupakan pecahan dari India, yang menolak adanya pemikiran Fazlur Rahman yang modern yang dianggap kontroversi dengan ajaran Islam. Fazlur Rahman yang merupakan keluaran Punjab University Lahore dan universitas ternama Oxford di Inggris yang memandang pendidikan dari dua sisi pendidikan tradisional dan modern. Dan dia menganggap sudah seharusnya pendidikan tradisional mengalami pembaharuan mengikuti perkembangan zaman sehingga pendidikan Islam tidak mengalami ketertinggalan. Pembaharuan yang dikenalkan oleh Fazlur Rahman seorang intelektual muslim yang mencoba untuk mensosilisasikan ide-ide besar di tengah modernisasi adalah pembaharuan pendidikan yang tetap berkiblat pada ajaran Al Quran dan Sunnah. Yang disini Al Quran sebagai sumber inspirasi pendidikan tidak hanya ditafsirkan secara tekstual, tapi juga dimaknai secara kontekstual.

Saya sangat puas dan dapat memahami buku ini. Penulis sangat pandai dalam menuliskan kata-kata tersebut sehingga membuat rasa penasaran ini terjawab. Ada juga kesalahan penulis dalam hal pengetikan, namun tidak menjadi sebuah masalah karena dapat tertutup oleh rasa puas saya dalam membaca buku ini. 

Kamis, 12 Juni 2014

Manis Pahitnya Hidup


Pekalongan, 24 Februari 1995 aku pun terlahir di dunia ini. Saat itu kehidupanku mulai berlangsung. Sungguh besar karunia yang Allah SWT telah berikan sehingga aku dapat terlahir dalam keadaan sehat tanpa adanya kekurangan. Begitu bahagianya kedua orang tuaku ketika melihat aku dapat menangis seperti bayi pada umumnya. Kedua orang tuaku pun sepakat memberikan ku nama Qisthi Nur Hidayah, yang berarti “seorang saksi adil yang diberikan cahaya petunjuk”. Begitu besar harapan yang mereka berikan kepadaku lewat sebuah nama yang sangat indah itu. Dan aku pun akan mencoba memberikan yang terbaik untuk mereka.
Alhamdulillah, aku lahir dalam keluarga yang sederhana, tidak kurang maupun lebih, dan semua itu terasa sempurna bagiku. Ayahku adalah seorang lelaki gagah dan tampan yang lahir di Salatiga, 8 November 1964 dan bernama Amir Hidayat. Sedangkan ibuku adalah seorang wanita cantik yang lahir di Pekalongan, 5 Januari 1965. Kedua orang tuaku berasal dari latar belakang yang sangat berbeda, meskipun demikian mereka tetap harmonis dan dapat mengerti satu sama lain. Selang setahun setelah aku lahir, ibuku melahirkan lagi seorang bayi yang sangat tampan. Saat itu aku senang sekali karena mempunyai adik yang sangat lucu dan imut, namanya Achmad Taufiqurrohman. Adik ku ini lahir di pekalongan, 3 Juni 1996. Semakin terasa lengkap kebahagiaan keluarga kami saat itu.
Sejak kelahiran adik ku, perhatian kedua orang tuaku menjadi terpecah antara aku dan adik. Yang seharusnya aku masih minum ASI, karena adik aku pun minum susu sapi karena ASI ibu diberikan untuk adik. Aku dan adik kemana-mana selalu bersama, main bersama, makan bersama, tidur bersama, ngedot bersama, mandi bersama, dll. Betapa senangnya aku saat itu. Dan masih banyak hal yang selalu kami lakukan bersama-sama.
Saat itu aku suka sekali menggambar. Aku pun sampai mencoret-coret dinding rumah, papan tulis, lantai, dan di tempat manapun yang bisa aku gambari. Awalnya aku dimarahi oleh ayah dan ibuku, tapi lama-kelamaan mereka membiarkanku karena percuma saja mengingatkanku, tetap saja aku mencoret-coret sembarangan. Sejak itulah aku mulai suka menggambar.
Selain menggambar, sejak kecil aku juga suka sekali bernyanyi. Saat duduk di bangku TK aku mengikuti lomba menyanyi antar TK. Di sana banyak sekali orang yang menonton termasuk kedua orang tuaku. Aku sangat gerogi saat itu. Meskipun begitu, aku tetap harus memberikan yang terbaik untuk semua orang. Alhamdulillah lomba tersebut dapat berjalan lancar, dan tinggal menunggu pengumuman. Aku sangat deg-degan saat itu, takut apabila tidak menjadi juara pertama. Saat tiba pengumuman juaranya, ternyata aku belum beruntung untuk menjadi juara pertama, dan aku hanya mendapat juara kedua. Meskipun begitu aku tetap senang, dan kedua orang tuaku terus memberikan semangat untuk ku dari belakang.
Semenjak itu, kesukaanku terhadap bernyanyi semakin bertambah. Di manapun tempatnya aku selalu bernyanyi. Saat awal aku masuk SD, ibuku melahirkan seorang bayi lagi. Kali ini aku mempunyai adik yang sangat cantik dan menggemaskan. Adik ku ini lahir di Jepara, 14 Juli 2001, dengan nama Shofiah Qothrun Nada. Semakin terbagi lagi perhatian orang tuaku terhadap aku dan adik-adik ku. Meskipun demikian, aku merasa bahagia sekali karena Allah SWT telah memberikan karunia yang sangat indah untuk kami sekeluarga, terutama untuk orang tuaku. Semakin lengkaplah keluarga kami.
Saat proses kelahiran adik ku yang kedua ini, kedua orang tuaku sangatlah sibuk. Mereka kebingungan antara mengurus biaya persalinan ibuku yang ternyata harus dioperasi karena posisi bayi sungsang, jadi susah mengeluarkannya perlu untuk melakukan operasi sesar. Sedangkan saat itu, aku harus mengurus biaya pensdaftaran sekolah ku dan lain-lain. Begitu sibuknya ayahku saat itu. Beliau selalu bisa mengatur waktunya dengan baik. Dan Alhamdulillah semua dapat berjalan dengan lancar.
Saat aku pertama masuk SD tepatnya di SD BANGSRi 1 Jepara, aku sangat malu sekali, karena aku belum mengenal siapapun. Tapi lama-kelamaan aku mulai bisa adaptasi dan alhamdulillah aku punya teman juga. Dan satu sahabat terbaikku yang masih ku ingat sampai saat ini, Ririn namanya. Dia sangat baik padaku, kemana-mana kami selalu bersama.
Namun tidak lama kebersamaan kami, karena saat kenaikan kelas 2 aku harus pindah ke Magelang, untuk menemani nenek. Kami sekeluargapun akhirnya pindah ke Magelang dan tinggal bersama nenek ku yang hanya seorang diri, karena kakek ku sudah meninggal terlebih dahulu. Aku merasa sedih sekali karena harus berpisah dengan teman-temanku terutama dengan sahabatku Ririn. Saat proses pindahku ke Magelang, kami sekeluarga diantar rombongan tetangga-tetangga dari Jepara. Mereka sudah seperti keluarga kami sendiri. Senang sekali hatiku, karena ternyata banyak orang yang sayang dan peduli pada keluarga kami. Dari rombongan itu ada Ririn juga, bertambah senang rasanya hati ini karena aku diantar oleh sahabatku. Sungguh berat rasanya bila harus meninggalkan mereka semua, karena kebersamaan kami sudahlah sangat erat. Tapi mau bagaimana lagi ini sudah menjadi takdir bagi kami. Semoga kami bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru yaitu di Magelang, tempat tinggal nenek ku.
Sejak awal aku tinggal di Magelang aku punya teman kenalan yang bernama Indah. Kita kemana-mana selalu bersama, main bersama, dll. Sekolah kamipun sama, tapi kebetulan kami tidak satu kelas. Saat pertama aku masuk sekolah di SDN Kalinegoro 3, terasa asing sekali berbeda dengan keadaan saat aku di Jepara. Kebetulan saat aku pertama masuk, ternyata ada anak baru pindah juga seperti aku, namanya Brili. Dia sangatlah pemalu, karena masih diantar ibunya saat memasuki kelas dan dicarikan tempat duduk. Padahal aku sendiri berangkat sendiri dan mencari tempat duduk sendiri, karena SD ku itu sangatlah dekat dengan rumah nenek ku. Di situlah mulai pertemanan aku dan Brili. Dan aku pun juga mengenal teman lagi yaitu Rina. Kamipun berteman akrab dan kemana-mana selalu bersama.
Saat SD alhamdulillah aku selalu masuk peringkat 3 besar di kelas. Dan aku selalu bersaing dengan Rina dan Brili. Kami selalu bersaing dalam prestasi. Begitulah persaingan kami dalam pendidikan, meskipun begitu kami tetap berteman akrab.
Di SD aku senang bernyanyi, tapi aku belum pernah mengikuti lomba menyanyi tingkat SD. meskipun begitu aku tetap suka bernyanyi. Banyak guru yang mengerti akan bakatku ini, sempat pernah ikut seleksi macapat, tapi kebetulan teman saya yang mewakili macapat karena memang dia lebih baik daripada aku. Aku pernah ditunjuk guruku untuk mengikuti lomba baca puisi yang kebetulan belum mendapat juara. Aku juga pernah mengikuti lomba mata pelajaran bahasa Indonesia yang hanya mendapat juara harapan 2. Kemudian aku juga pernah mengikuti lomba muratal Al Quran, dan belum mendapat juara juga. Selain itu juga pernah mengikuti lomba pesta siaga, dan alhamdulillah membuahkan hasil. Masih banyak pengalaman-pengalaman yang pernah aku alami. Meskipun aku sering belum mendapat juara, aku tetap semangat dan itu menjadi motivasi tersendiri bagiku untuk lebih maju dan berkembang.
Saat pengumuman kelulusan SD alhamdulillah aku mendapat hasil yang cukup memuaskan meskipun belum bisa masuk ke peringkat 3 besar. Aku pun mendaftar di MTS N Magelang. Di sana bertambah lagi teman-temanku, dengan suasana yang berbeda lagi.
Di sekolah itu aku mengikuti kegiatan ekstra drumband, dan aku memegang pianika. Semenjak itu aku senang bermain musik, karena di MTS diajarkan musik. Semakin bertambah lagi pengalamanku.
Setiap ada event-event penting, drumband sekolah kami selalu diundang. Dan kami pernah menjuarai drumband tingkat kota yang kebetulan kami mendapat juara 3. Suatu prestasi yang cukup membanggakan. Selain drumband aku juga pernah mengikuti lomba membaca puisi, dan belum mendapat juara. Kemudian aku pernah mengikuti lomba mapel biologi. Di sana banyak sekali saingannya, meskipun begitu aku tetap semangat. Dan ternyata aku masih kurang beruntung lagi.
Meskipun begitu, alhamdulillah aku selalu mendapat peringkat 3 besar dari kelas 7 sampai 9. Dan saat pengumuman kelulusan aku mendapat kejutan yang sangat tak terduga, ternyata aku mendapat peringkat 1 di MTS. Rasanya begitu terkejut dan tidak menyangka, karena masih banyak teman-temanku yang lebih pintar dari aku. Semua itu aku syukuri, karena tak lepas dari usaha ku selama ini dan tentunya doa dari orang tua. Saat mendengar hasil kelulusanku orang tuaku sangat terharu sampai menangis, melihat itu akupun ikut menangis, rasanya tidak tega melihat mereka menangis.
Setelah kelulusan MTS, akupun mendaftar sekolah di SMA N 4 Magelang, melauli jalur prestasi. Dan alhamdulillah aku diterima dengan peringkat yang baik. Saat pertama masuk SMA aku malah sakit-sakitan. Dan aku sempat berkali-kali rawat inap di RSU Magelang dan akhirnya aku dibawa ke RSU Karyadi Semarang. Di sana aku di rawat selama kurang lebih satu bulan, saat bulan Ramadan. Jadinya aku tidak puasa dahulu, karena aku harus dioperasi. Akupun tertinggal banyak pelajaran saat itu. Namun teman-temanku dan guruku selalu memberiku semangat dari belakang. Aku pasti bisa sembuh dan bisa kembali bersekolah lagi. Tidak lupa juga semangat dari oreang tua dan saudara-saudara ku. Mereka selalu ada di sampingku, terutama ayah dan ibu. Aku sangat sayang sekali kepada mereka. Alhamdulillah berkat doa dari mereka semua operasi berjalan lancar dan akupun dapat sembuh kembali dan bisa beraktivitas seperti biasanya. Aku pun bisa masuk sekolah lagi dan bisa bertemu dengan teman-teman. Saat aku masuk kelas aku disambut hangat oleh teman-teman. Mereka begitu senang melihat aku kembali lagi ke dalam hidup mereka.
Merekapun mengajarkanku materi-materi yang selama ini aku tinggalkan karena harus dirawat di RS. Dan alhamdulllah aku bisa mengikuti materi dengan baik dan lancar.
Saat pengumuman kenaikan kelas alhamdulillah aku mendapat peringkat 1. Subhanallah sungguh besar rahmat Allah yang diberikan kepadaku. Aku bisa mengejar ketertinggalanku selama ini, bersyukur sekali aku.
Di SMA aku tidak begitu aktif. Aku hanya mengikuti kegiatan ROHIS. Dan ditengah jalan akupun keluar dari kegiatan tersebut. Banyak sekali teman-temanku yang pintar di sini sehingga aku belum sempat mengikuti olimpiade-olimpiade. Tapi pernah aku ditunjuk guruku untuk mengikuti seleksi olimpiade ekonomi saat kelas X. Namun aku belum beruntung karena ternyata temanku yang mewakili olimpiade tersebut. 
Dan di SMA aku dan teman-teman bernyanyi untuk mengisi acara seperti pensi, dan event event tertentu, dll. Aku juga suka menari saat itu, karena ada pelajaran menari saat itu. Ternyata ada potensi dalam diriku ini. Tidak hanya diajarkan menari, juga ada musik, menggambar, dan masih banyak kesenian lainnya. Begitulah kisahku saat aku masih duduk di bangku SMA. Tentunya masih banyak lagi pengalaman yang belum bisa aku ceritakan. 
Saat wisuda SMa kami semua disuruh mengenakan kebayak bagi yang perempuan, dan memakai jas bagi yang laki-laki. Saat diumumkan kelulusannnya, alhamdulillah aku lulus dengan hasil yang baik, meskipun tidak masuk dalam 10 besar karena banyak sekali saingannya. Teman-temanku di SMA ini sangatlah pandai-pandai melebihi saat aku masih di MTS. Persaingan begitu ketat saat SMA dahulu.
Semenjak kelulusan SMA, akupun mencari-cari informasi tentang Perguruan Tinggi. Sebenarnya aku sangat ingin kuliah di Undip Fakultas Kedokteran, karena menjadi dokter adalah cita-citaku sejak kecil, tapi Allah berkehendak lain, ternyata aku diterima di IAIN Walisongo Jurusan KI, melalui jalur prestasi. Alhamdulillah, meskipun mimpiku menjadi dokter tidak tercapai, aku masih ada kesempatan untuk menjadi guru. Selain itu aku mempunyai angan- angan ingin membuka usaha restoran sendiri, karena aku juga suka memasak.
Di IAIN Walisongo ini, aku mengikuti kegiatan ekrta PMII dan Teater, namun aku tidak aktif di PMII dan lebih aktif di Tetaernya. Ternyata mengikuti teater waktu ku sangatlah tersita. Apalagi ada latihan malam juga setiap akan diadakan pentas. Aku harus pandai-pandai dalam membagi waktu, antara kuliah dengan kegiatan teater. Aku ingin bisa cepat lulus dengan hasil yang memuaskan, sehingga semua cita-citaku dapat tercapai dan aku bisa membahagiakan kedua orang tuaku. Aku ingin memberikan yang terbaik untuk semua orang terutama orang tuaku. Tetap semangat dalam menjalani hidup, meskipun kita berkali-kali mengalami kegagalan, kita harus selalu bangkit dan berjuang semaksimal mungkin untuk mencapai keinginan dan cita-cita kita.
Nama : <a>Qisthi Nur Hidayah</a>
Nim : 133311005
Kelas : KI-2A

KUMPULAN PANTUN

1. Pagi-pagi pergi ke pasar
Tidak lupa membeli sayur
Jika kamu rajin belajar
Kelak menjadi orang besar

2. Pagi-pagi pergi ke pantai
Tidak lupa membawa tikar
Jika kamu ingin pandai
Rajinlah kamu dalam belajar

3. Jalan-jalan ke kota Paris
Lihat gedung berbaris-baris
Jika kamu bertemu turis
Jangan lupa ngomong inggris

4. Bunga Mawar tumbuh subur
Begitu juga Bunga Kamboja
Jika kamu ingin terhibur
Nonton saja Teater Beta


5. Buah nangka buah kedondong
Ada juga buah semangka
Jikalau kamu suka berbohong
Pasti banyak orang tak suka

6. Pagi-pagi makan kuwaci
Jangan dimakan dengan kulitnya
Jika tidak ingin dibenci
Jangan suka berkata dusta

7. Indonesia negeri tercinta
Indonesia negeri yang kaya
Jika kamu ingin dicinta
Cintailah negeri kita

8. Sore-sore naik sepeda
Tiba-tiba bertemu orang gila
Bila ingin masuk surga
Berbuat baiklah pada orang tua